Pertarungan Klasik Sarat Gengsi
Derby London Utara kembali menghadirkan drama luar biasa di pekan ke-20 Liga Inggris 2025/26, ketika Tottenham Hotspur berhasil menundukkan Arsenal dengan skor tipis 2–1 di Tottenham Hotspur Stadium.
Pertandingan yang selalu dipenuhi tensi dan rivalitas ini berlangsung dalam tempo tinggi sejak menit awal, dengan kedua tim menampilkan permainan menyerang dan agresif.
Kemenangan ini menjadi sangat berarti bagi Tottenham, bukan hanya karena tiga poin, tetapi juga karena memperkuat posisi mereka di empat besar klasemen sekaligus menghentikan tren tak terkalahkan Arsenal.
Sementara bagi The Gunners, kekalahan ini menjadi pengingat bahwa persaingan menuju gelar musim 2025 masih sangat ketat.
Son Heung-min Jadi Pembeda
Kapten Tottenham, Son Heung-min, tampil sebagai bintang utama dalam laga ini. Pemain asal Korea Selatan tersebut mencetak dua gol — masing-masing di menit ke-31 dan 68 — yang membawa Spurs meraih kemenangan penting di kandang sendiri.
Son memperlihatkan kelasnya lewat finishing tajam dan kemampuan membaca ruang yang luar biasa.
Gol pertamanya terjadi setelah memanfaatkan umpan terobosan brilian dari James Maddison, sementara gol kedua tercipta dari serangan balik cepat yang dieksekusi dengan tenang, melewati kiper Arsenal Aaron Ramsdale.
Arsenal sempat memperkecil kedudukan lewat Bukayo Saka di menit ke-79, namun upaya mereka untuk menyamakan skor gagal karena pertahanan solid Spurs.
Strategi Brilian Ange Postecoglou
Pelatih Ange Postecoglou kembali menunjukkan keahliannya dalam membaca permainan. Ia menerapkan formasi 4-2-3-1 yang fleksibel, dengan Maddison sebagai playmaker bebas dan Son sebagai penyerang utama.
Kombinasi keduanya menghasilkan banyak peluang berbahaya dan membuat lini belakang Arsenal kewalahan sepanjang laga.
Tottenham juga disiplin dalam bertahan. Duet Cristian Romero dan Micky van de Ven tampil luar biasa dalam mematahkan serangan Arsenal yang dibangun dari lini tengah melalui Ødegaard dan Declan Rice.
Pressing tinggi Spurs juga membuat Arsenal kesulitan melakukan build-up dari belakang — strategi yang sukses menutup ruang gerak Ødegaard sebagai kreator utama.
“Kami tahu Arsenal sangat kuat dalam penguasaan bola, jadi kami harus menyerang di momen transisi,” ujar Postecoglou seusai pertandingan. “Para pemain menjalankan instruksi dengan sempurna.”
Emosi dan Atmosfer Panas di Stadion
Derby London Utara kali ini juga diwarnai atmosfer yang sangat panas, baik di dalam maupun luar lapangan.
Tottenham Hotspur Stadium penuh sesak dengan sorakan 60 ribu penonton yang menciptakan aura luar biasa sepanjang laga.
Setiap sentuhan bola Arsenal disambut sorakan, sementara setiap serangan Spurs memicu gemuruh besar dari tribun.
Beberapa insiden kecil sempat terjadi — termasuk adu argumen antara Romero dan Gabriel Jesus — namun wasit berhasil menjaga kendali pertandingan agar tetap berjalan sportif.
Dampak di Klasemen dan Reaksi Para Pemain
Dengan kemenangan ini, Tottenham naik ke posisi ketiga klasemen sementara dengan 45 poin, hanya terpaut empat angka dari Manchester City di puncak.
Sementara Arsenal harus puas turun ke peringkat keempat, kehilangan momentum setelah sempat unggul di awal musim.
Son Heung-min, yang terpilih sebagai Man of the Match, mengatakan:
“Derby selalu istimewa. Kami bermain dengan hati dan semangat. Ini bukan hanya tentang tiga poin, tapi tentang kebanggaan seluruh fans Spurs.”
Di sisi lain, Mikel Arteta mengakui timnya kalah dalam duel transisi dan harus memperbaiki lini pertahanan untuk tetap bersaing dalam perebutan gelar.
Kesimpulan
Derby London Utara 2025 kembali menegaskan betapa besar rivalitas antara Tottenham dan Arsenal.
Son Heung-min menjadi pahlawan sejati dengan dua gol yang memastikan kemenangan penting bagi Spurs, sementara Arteta dan anak asuhnya harus kembali menganalisis kelemahan mereka di laga besar.
Bagi Tottenham, kemenangan ini bukan sekadar prestasi emosional, melainkan bukti bahwa mereka kini benar-benar siap bersaing dengan tim-tim papan atas di Premier League.